Kemunculan jenis Ikan langka bernama Oarfish kerap dikaitkan dengan tanda munculnya bencana alam hingga datangnya hari kiamat.
Penampakan ikan berwarna perak yang panjang itu kerap dianggap sebagai tanda bencana tsunami yang akan datang. Namun, video tersebut memperlihatkan sang ikan oarfish terlihat terluka.
Meskipun ikan Oarfish memiliki mitos yang menyeramkan, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Oarfish memakan plankton kecil dan memiliki lubang kecil pada sistem pencernaannya.
Mereka bahkan tidak memiliki gigi asli, melainkan memiliki struktur tipis yang disebut gill rakers untuk menangkap organisme kecil.
Berikut Fakta menarik ikan Oarfish atau ikan Kiamat yang dikutip dari berbagai sumber
1. Memiliki Tulang Terpanjang di Dunia
Oarfish raksasa adalah spesies ikan bertulang terpanjang yang diketahui hidup, dengan panjang mencapai 56 kaki atau sekira 17 meter. Beratnya bisa mencapai 600 pon atau sekira 270 kilogram.
Ikan berwarna keperakan ini kadang-kadang disebut "raja ikan haring" karena kemiripannya dengan ikan yang lebih kecil. Tetapi, mereka dinamai oarfish karena sirip dada mereka yang panjang, yang menyerupai dayung. Beberapa orang juga menyebutnya ikan pita karena bentuk tubuhnya.
2. Memiliki Cita Rasa yang Unik
Tidak banyak yang diketahui tentang oarfish karena mereka jarang terlihat hidup. Meskipun para nelayan terkadang menariknya ke dalam jaring sebagai tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.
3. Tidak Berbahaya
Meskipun oarfish memiliki mitos yang menyeramkan, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Oarfish memakan plankton kecil dan memiliki lubang kecil pada sistem pencernaannya.
4. Tidak Bersisik
Tidak seperti ikan bertulang lainnya, oarfish tidak memiliki sisik. Sebaliknya, mereka memiliki tuberkel dan lapisan keperakan dari bahan yang disebut guanin.
Meskipun mereka beradaptasi untuk bertahan hidup di bawah tekanan tinggi, di permukaan kulit mereka lembut dan mudah rusak.
5. Tidak Memiliki Status Konservasi
Meskipun ikan oarfish diasumsikan langka secara alami. Ilmuan kesulitan untuk mempelajarinya di habitat alami mereka, yaitu pada wilayah laut dalam.
Namun, para ilmuwan untuk menilai status konservasinya atau kemungkinan terancam punah.(Liputan6.com)